Sikecil Mungil Sang Juara Binaan BMQ Attartil
Nama Abdad Fatih Fawwaz. Saya dilahirkan di kota “Lobster” tepat hari Jum’at tanggal 29 Oktober 2010. Ayahku bernama Ibnu Hajar Ansori yang dilahirkapn di Palembang Sumatra Selatan. Sedangkan ibuku bernama Aqidatur Rofiqoh, beliau sama sepertiku lahir di kota Lobster “Sidaorjo”. Ayahku kini mengabdi di IAIN Kediri sebagai Dosen Hadits. Sedangkan ibuku mengabdi sebagai Guru Agama di SDN Wedoroklurak. Dan aku sendiri sekarang masih duduk di bangku kelas 3 di SDN Gelam 2. Dan setiap sore aku mengaji di TPQ Sabilun Najah.
Semasa kecilku, aku memang gemar menyanyi dan mendengarkan lagu-lagu. Di usia 3 tahun, aku mulai dikenalkan seni baca Al-Qur’an, meskipun aku belum bisa membaca Al-Qur’an. Setiap Senin malam aku diajak Ayah Ibuku ke Masjid Kemayoran Surabaya untuk menimba ilmu ke Al-Mukarrom Abah Fuad (Qori’ International). Dari situlah awal aku mengenal bertilawah.
Selain Rutin belajar di Masjid Kemayoran, di usia 3,5 tahun aku juga belajar Tilawah dengan Guru favoritku yang aku panggil dengan kak Ustad, beliau bernama Ustad M. Sufyan Assauri. Aku belajar Tilawah bersama beliau setiap hari Ahad pagi di kediaman beliau. Tak lupa setiap hari aku selalu muroja’ah Al-Qur’an bersama Ayah atau Ibuku.
Di usia 5 tahun saat aku duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK), aku mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an yang diadakan oleh Jamiyyah Qur’an wal Huffadz Kabupaten Sidoarjo. Dan saat itu akulah termasuk kategori peserta terkecil. Dan dalam Musabaqah tersebut, aku mendapat peringkat terbaik ke 2. Alhamdulillah J
Selain Event-event Musabaqah, aku juga sering diminta waktu untuk baca Al-Qur’an di acara Walimah, Pengajian dan Lailatul Qiro’ah. Di usia 6 tahun aku mulai bergabung di Badan Organisasi yang mewadahi para hafidz hafidzah dan qari’ qari’ah dibawah naungan Nahdlotul Ulama yaitu Jamiyyah Qurro’ wal Huffadz Kabupaten Sidoarjo. Dari situ aku memiliki banyak kenalan, salah satunya, Anif Isyna Fitri Musyahadah.
Dan selain itu sering tampil setiap bulan sekali. Misalnya tampil baca Tilawah, saat di bulan Ramadhan full Lailatul Qiro’ah. Ramadhan kemarin saja 17 kali baca, belum terhitung dengan undangan bukber dan malam Nuzulul Qur’an. Dari pengalaman itulah aku semakin percaya diri saat tampil, semakin semangat belajar tilawah dan tentunya aku semakin pandai.
Hingga kini usiaku 8 tahun, aku masih semangat meraih mimpiku menjadi Qari’ Internasional dan bisa memberikan hadiah umroh untuk Ayah Ibuku. Amiiin
Semoga teman-teman semua tetap semangat dalam belajar Al-Qur’an, yakinlah dengan keberkahan Al-Qur’an.