Orang Tua Guru Terbaik Bagi Anak

Pepatah mengatakan “ Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” bermakna seorang anak memiliki sifat dan watak tidak jauh berbeda dengan orang tuanya. para Ahli Psikologi telah membuktikannya, meski 10%dari penelitiannya ada beberapa anak yang berkebalikan dengan orang tuanya. pendidikan yang perlu didapatkan oleh seorang anak bermula dari keluarga. guru pertama dalam keluarga adalah orang tua seorang anak. sejak kecil banyak hal-hal baru akan terjadi di kehidupan sang bauh hati. orang tua akan selalu memberitahu dan mengajarkan hal-hal baru di lingkungan kecil keluarga. Hingga pada akhirnya saat seorang anak sudah memasuki bangku sekolah, peran orang tua dalam mendidik anak tergantikan oleh sang guru di sekolah.
Guru-guru di sekolah bertugas memberikan ilmu-ilmu formal kepada muridnya. seperti halnya ilmu Matematika, ilmu Alam, ilmu kewarganegaraan, dll. adapun ilmu non-formal yang didapat di luar sekolah yang bermacam-macam jenisnya di lingkungan masyarakat. bermula dari lingkup kecil yakni lingkungan keluarga. keluarga atau orang tua berkewajiban mendidik sang buah hati tentang kepribadian dan tatakrama. dalam agama Islam biasa disebut akhlak dan adab.
saat ini banyak dari para orang tua kurang memperhatikan pendidikan akhlak anak-anaknya. karena mereka terlalu disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. di zaman modern ini, pengaruh globalisasi cenderung bersifat negatif. sehingga dikhawatirkan cikal bakal generasi muda memiliki watak kepribadian yang cenderung negatif juga. salah satu solusi dalam menghadapi pengaruh tersebut adalah memberikan pendidikan tentang keagamaan secara efektif bagi anak.
orang tua berkewajiban dalam memilih lembaga pendidikan terbaik bagi anak. lembaga pendidikan terbaik dalam artian bisa mendidik murid pada bidang ilmiah dan keagamaan. alangkah baiknya para orang tua memilih lembaga pendidikan seperti madrasah, pondok pesantren, TPQ, da lembaga-lembaga pendidikan keagamaan lainnya. karena disamping mereka memperoleh pendidikan jasmani turut serta pendidikan kerohanian diperolehnya selama masa-masa belajar. tidak dikhawatirkan lagi bagi para orang tua akan pengaruh kebiasaan negatif globalisasi yang bisa mempengaruh watak kepribadian sang anak.
tidak terlepas dari semua itu, peran orang tua di rumah juga sangat penting dalam mendukung kecerdasan sang anak. dimulai dari hal kecil misalnya saat orang tua mengoperasikan handphone, sedangkan saat itu sang tidak diperbolehkan mengoperasikannya karena dianggap masih terlalu kecil untuk menggunakannya. jika orang tua tetap bertindak seperti itu adalah hal yang salah. karena sama halnya dengan mencontohkan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anaknya. waktu demi waktu sang anak akan mecontoh kebiasaan orang tuanya, yaitu mengoperasikan gadget. meskipun ia belum mengerti apa yang ada didalamnya. semakin sang anak dikekang semakin bertambah pula rasa ingin tahunya. ia akan berusaha mencari tahu apa penyebab larangan orang tuanya terhadap suatu hal.
saran bagi para orang tua dalam mendidik anak agar bertumbuh sesuai harapan hanya ada satu kunci. melakukan perbuatan yang perlu dicontoh anak dan sebaliknya. anak akan mudah percaya dan meniru semua hal yang dilakukan oleh orang tuanya. karena mereka menganggap bahwa semua itu benar dan perlu untuk dicontoh.
meskipun sang anak mendapatkan pendidikan di lembaga agama, pengaruh lingkungan sekitar sangatlah cepat. sehingga para orang tua dihimbau agar selalu mengawasi aktivitas sang anak sehari-hari. sekiranya bisa mengantisipasi pengaruh negatif akibat perkembangan zaman saat ini.
Kancab : Krian (Zainal Abidin, S,Ag)